Tue_Feb_12_19:01:11_PST_2019

SEJARAH Menyusuri Peradaban Islam di Uzbekistan : Proses Penyebaran 7:13 PM ï¿‚ï¾ Info Islam ï¿‚ï¾ No comments TEMPAT SUCI KAUM MUSLIM - Di sebuah tempat terpencil di perbukitan Jizzax, Uzbekistan, terdapat tempat suci bagi kaum Muslim
Di tempat inilah panglima perang Nabi Muhammad SAW, Said ibnu Abu Vaggos, pernah tinggal lama dan meninggalkan bagian jarinya yang terpotong
Air dan ikan di danau alam ini dianggap sebagai air dan ikan suci/keramat sehingga tetap terpelihara meski telah berusia lebih dari 10 abad
(Foto: Kompas/Rakaryan Sukarjaputra)*** SEJARAH Menyusuri Peradaban Islam di Uzbekistan Oleh DennySega24 Uzbekistan, bagi umumnya warga Indonesia, bisa dipastikan adalah nama yang asing
Padahal, sejarah menunjukkan justru para ulama dari negara inilah yang menjadi motor penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, melalui para wali yang kita kenal hingga saat ini
Di kalangan warga Uzbekistan, nama Indonesia bahkan cukup populer
Bagi mereka yang pernah membaca atau mendengar sebuah hadis, nama Imam Bukhari (810-870) pastilah bukan nama yang asing
Beliau dianggap sebagai salah satu penyampai hadis yang diakui kesahihannya
Beliau adalah putra Bukhara, salah satu provinsi di wilayah barat Uzbekistan
Ibnu Sina (980-1037), yang dikenal sebagai filsuf dan ahli medis modern pada zamannya, juga kelahiran Afsyahnah, dekat Bukhara, Uzbekistan
Karyanya yang sangat terkenal, yaitu Qanun fi Thib, menjadi rujukan di bidang kedokteran selama beberapa abad, termasuk di Indonesia
Dunia Barat mengenal dia dengan nama Avicenna
Sejarah para wali sembilan penyebar agama Islam di Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari Uzbekistan karena beberapa di antara para wali itu memiliki kaitan langsung dengan negara di Asia Tengah tersebut
Sisa-sisa peninggalan peradaban Islam masih banyak tegak berdiri di negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet itu meski pernah diabaikan, bahkan dibiarkan rusak oleh penguasa Soviet dulu
Ornamen-ornamen Islam yang banyak dipengaruhi Persia (Iran), dengan warna-warna biru yang menonjol, tersebar di banyak tempat, menunjukkan kekhasan arsitektur pada masa abad ke-11 hingga ke-17 Masehi
Wajarlah bila badan dunia PBB untuk perlindungan kekayaan budaya, UNESCO, menobatkan Samarkand sebagai salah satu kota warisan sejarah dunia, sejajar dengan Istanbul di Turki
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai keislaman juga tertanam dalam kehidupan rakyat Uzbekistan
Ketika bertemu dengan seseorang, baik yang telah dikenal maupun yang belum dikenalnya, warga Uzbek biasa menyapa dengan salam ¬タンassalamualaikum¬タン, sambil menaruh telapak tangan kanannya di dada sebelah kiri
Lebih jauh dari itu, penghormatan mereka yang tinggi terhadap para tamu dan keakraban yang mereka tunjukkan dengan tulus adalah pengamalan nyata ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari
Peradaban Islam Sebagai negara berpenduduk mayoritas pemeluk Islam, yaitu sekitar 85 persen dari populasi Uzbek yang mencapai 27,5 juta jiwa, nilai-nilai keislaman pernah mendapatkan tekanan sangat berat ketika wilayah itu berada di bawah kekuasaan Soviet
Akan tetapi, tekanan yang berat justru membuat nilai-nilai keislaman itu tertanam dalam pada warga Uzbekistan
Maka, begitu Uzbekistan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 31 Agustus 1991, berbagai peninggalan peradaban Islam langsung dibenahi kembali dan hingga kini menjadi sumber daya tarik utama bagi kunjungan wisatawan ke negara itu
Peradaban Islam masuk ke wilayah yang saat ini disebut Uzbekistan pada sekitar abad kedelapan lalu
Ketika itu pasukan kekhalifahan Arab dari Persia menguasai Mawarannahr (lahan yang berada di antara sungai), yaitu wilayah di antara Sungai Amudarya dan Sungai Syrdarya
Masuknya pasukan kekhalifahan Arab itu membawa ajaran Islam, yang langsung bisa diterima rakyat setempat
Akan tetapi, jauh sebelum itu, beberapa abad sebelum Masehi, beberapa suku nomad dari Iran telah lebih dahulu tiba di wilayah yang sekarang bernama Uzbekistan itu
Mereka membangun kota-kota dan jaringan irigasi untuk menjadikan lahan padang rumput di wilayah itu lahan pertanian produktif
Kota Bukhara dan Samarkand pun mulai muncul sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan
Dalam perjalanan menuju India, pada 327 sebelum Masehi, Raja Alexander yang Agung pun sempat singgah di wilayah Uzbekistan, khususnya di wilayah yang dahulu bernama negara-negara Soghdian dan Bactrian
Akan tetapi, perlawanan rakyat kemudian membuat pasukan Alexander Agung harus mundur dan wilayah yang kini bernama Uzbekistan kemudian dikuasai oleh kekaisaran-kekaisaran Persia, yaitu Parthian dan Sassanid
Masuknya Islam melahirkan sejumlah filsuf cemerlang, seperti Abu Nasr Farabi, Imam al-Bukhari, Narshaki, Nadjimmiddin Kubro, Abu Ali ibnu Sina, serta para penyair seperti Rudaki, Yusuf khas Khadjib, Ahmad Yassavi, dan Abu Bakr-al-Khorezmi
Gerakan baru Islam pun berkembang pesat karena keistimewaan yang dimilikinya, antara lain kebebasan berpikir atau dikenal sebagai Mutaziliya, Ismailiya, dan Sufisme
Kota-kota Bukhara, Samarkand, Merv, Urgench, dan Kiva sangat terkenal di kalangan negara-negara Muslim
Karya-karya seni, arsitektur, dan proyek-proyek konstruksi berkembang cepat menandakan kejayaan kekhalifahan Islam
Pada awal abad ke-11, atas arahan Mamun Khorezm-Shakh, sebuah pusat riset baru didirikan di Khorezm, di mana para ilmuwan orientalis bekerja
Pusat riset ini belakangan didedikasikan untuk Khorezm-Shakh dan menjadi akademi pertama di Asia Tengah
Kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari wilayah yang kemudian diberi nama Mawarannahr pun terkenal ke seluruh dunia
Akan tetapi, pertumbuhan cepat Mawarannahr itu terhenti pada awal abad ke-13 akibat invasi Mongol ke wilayah itu
Pemimpin Mongol, Genghis Khan, menghancurkan seluruh kota, jaringan infrastruktur irigasi, dan sumber-sumber pustaka budaya dari periode abad kedua dan ketiga Masehi
Perjuangan untuk membebaskan diri dari pendudukan asing dilakukan selama setengah abad pada abad ke-14
Salah satu tokoh penting dalam perjuangan itu adalah Amir Temur, yang setahap demi setahap bisa membebaskan wilayah Mawarannahr dan Khorasan dari penguasa Mongol
Pada akhir abad ke-14, sebuah negara baru yang kuat dengan wilayah luas pun terbentuk
Amir Temur menekankan betul pentingnya kekuatan politik, ekonomi, dan pertumbuhan budaya
Prinsip-prinsip pengelolaan sebuah negara dia gambarkan dalam dokumen yang dikenal sebagai The Code of Temur
Setelah ditinggalkan Amir Temur, para keluarga penerus Temur memberikan perhatian besar terhadap pemajuan kesenian, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
Oleh karena itulah Amir Temur menjadi sosok sangat penting dalam sejarah rakyat Uzbekistan, yang sekaligus meneruskan lagi kejayaan Islam di wilayah yang dikuasainya
Pemerintah Uzbekistan membangun sejumlah patung Amir Temur di hampir semua kota besar di Uzbekistan
Di ibu kota Tashkent, misalnya, patung Amir Temur antara lain terdapat di sebuah lapangan di pusat kota, berdampingan dengan sebuah museum khusus Amir Temur di seberang lapangan tersebut
Arsitektur yang khas Uzbekistan saat ini memiliki sejumlah peninggalan masjid dan madrasah maupun pemakaman yang memiliki ciri arsitektur Islam yang khas
Selain bentuknya yang hampir seragam, berbagai bangunan yang didirikan dengan bahan baku utama batu bata merah itu juga kaya dengan ornamen Islam, baik dalam bentuk tulisan-tulisan arab maupun pola-pola garis dan bentuk
Bangunan peninggalan peradaban Islam itu bentuknya berbeda sekali dengan bentuk-bentuk bangunan peninggalan peradaban Islam yang ada di Turki
Melihat arsitektur bangunan tersebut, dengan pola-pola tembok pintu gerbang yang dibangun tinggi, dengan menara di kedua sisinya yang tak kurang dari 20 meter, kita akan terpukau akan kehebatan para arsitek dan ahli bangunan pada abad ke-11-17 tersebut
Lebih dari itu, di Uzbekistan, khususnya Tashkent, kita bisa melihat sebuah Al Quran asli peninggalan khalifah Usman bin Affan pada abad ketujuh
Al Quran yang di sisinya masih terlihat bekas-bekas darah itu menjadi koleksi sangat berharga sekaligus bukti kuatnya peradaban Islam di negara itu pada masa lalu
Sangat pantas bila Uzbekistan kini memanfaatkan berbagai peninggalan peradaban Islam tersebut sebagai daya tarik utama bagi wisatawan ke negara itu
Wisata ziarah ke makam para tokoh besar Islam yang ada di Uzbekistan bisa semakin meningkatkan kadar ketakwaan, sekaligus semakin memberikan pemahaman mendalam mengenai ajaran-ajaran Islam dan kebesaran Islam
Kemerdekaan dari Soviet telah membangkitkan kembali nilai-nilai keislaman di negara itu
Seperti halnya di Indonesia, nilai-nilai Islam tersebut tampil dalam wujud Uzbekistan yang lebih terbuka, ramah, dan menghormati para tamunya, persaudaraan yang kuat di antara warganya, serta terus berupaya berdemokrasi untuk membangun sebuah negara yang kuat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyatnya
*** Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Comments

Popular posts from this blog

Thu_Feb_28_20:01:14_PST_2019

Thu_Feb_28_23:27:24_PST_2019

Thu_Feb_28_12:01:15_PST_2019